Minggu, 02 Januari 2011

sistem kenaikan pangkat penerbang

dikutip dari sebuat thread di www.indoflyer.net tentang hal itu,
seorang bertanya dalam forum
"Setelah beberapa hari ini disuguhi gambar gambar Oom Houmpahpah dengan bar dipundaknya yang ternyata telah bertambah satu. Boleh nggak diceritain proses bertambah nya bar itu gimana ? apa syarat syaratnya ? Okelah kalo bar 1 itu new grad, tapi ada persyaratan lain nggak ?

Aswin"

yakin jawaban ini benar kerana seorang lagi berkata
"..Yaaah...baru mau jawab......dah keduluan Gercey......sama persis lagi !"
  ini jawabannya


"Naik pangkat ? Tergantung jam, airline dan negara...

Kalo yg gw sering denger sih di airline domestik yang mainly single type...

Initial = 1 bar (Second Officer/Junior First Officer) (Mesti terbang dengan Captain yg jam di tipenya dah tinggi)
Setelah initial period lewat (6 bulan dech kalo nggak salah)... bar 2 (First Officer)
Setelah si F/O ngambil ATPL = 3 Bar = Senior first officer.
Setelah Command rating lulus = 4 Bar = Captain... (selama initial period Captaincy, nggak boleh terbang sama Junior First Officer)

Kalo dengan sistim Inggris, untuk bawa jet kalo nggak salah udah harus ATPL...

Cathay:
Lulus = 1 Bar = Second Officer (relief pilot Long Haul, 744. Not authorized to be at the controls of an aircraft exceeding 15 tons (???) below 18,000ft)

Setelah lulus, ambil type rating pilihan. Stay di 744, pindah ke A330 atau pindah ke 777.

Kalau stay di 744 atau pindah ke 777, naik jadi bar 2 = Junior First Officer. Harus terbang dengan Captain yg jamnya tipenya tinggi.

Setelah lewat lupa berapa jam terbang di tipe itu, naik jadi 2.5 bar (Yes ! 2 bar biasa, sama satu strip kecil diantara kedua barnya).

Kalau pindah ke Airbus... 2 bar A330 dulu... kalo jam A330nya cukup, boleh nambah A340, plus sisanya sama untuk dapet 2.5 bar.

Setelah itu, baik bar aja dech, sambil pindah2 tipe kalo mau... cuman kalau sering2 pindah tipe, naik ke Captaincynya lama. Gitu aja sih...

Kalo di Inggris, yang long haul mulainya 2 bar... Terbang short sectors dulu pake tipenya untuk 2 crew, atau 3 crew (harus 1 Captain, 1 SF/O, 1 F/O, nggak boleh 1 Captain dgn 2 F/O, dan nggak boleh 2 Captain 1 F/O). untuk long haul... Abis itu baru dikasih 2 crew medium haul... Sampe naik 3 bar... terus nunggu captaincy. Untuk jadi S/FO di UK bisa mesti lewat 10,000 jam! Lama bok!

Kalo MH biasanya:

1. S/O F50, F/O F50, Ganti tipe sampai SF/O, SF/O di widebody, baru Captaincy F50, dan boleh pindah ke tipe lain as Captain (Pake jet transition period lagi).
2. S/O F50/737, F/O 737, F/O 1 tipe widebody, SF/O 737 or same type widebody, Captain 737, baru upgrade type as captain lg.

COntoh temen gw:
A. S/O F50, F/O 737, F/O 777, F/O 744, SF/O 777, Capt 737, Capt 777
B. S/O 737, F/O 737, F/O A330, F/O 777, SF/O 777, Capt 737, Capt A330
C. S/O F50, F/O 737, F/O 744, SF/O 744, skrg dah register nunggu jatah buat Capt 737 sebelum balik jd Capt. 744

Gerry

Sabtu, 01 Januari 2011

Beberapa tips aman naik pesawat

Semua tentang aviasi diambil dari sini kalu mau tau spesifikasinya, cari ndiri, nie juga nyarinya susah, kwkwkwwkwk, alias silahkan gubang alias gabung and mmari berGEMBLUNGria banyak nyang bilang ngegemblung disini,

Kecelakaan, khususnya pesawat, jatuhnya korban jauh lebih parah dibanding dengan korban kecelakaan lainnya. Potensi korban yang meninggal pun lebih banyak, mengingat pesawat yang jatuh dari ketinggian dan kecepatannya. Sampai saat ini, jarang sekali ditemui korban selamat dari kecelakaan pesawat sudah error dalam perjalanannya. Meski demikian, bukan berarti perjalan udara menjadi menakutkan. Kecelakaan pesawat adalah contoh kecelakaan yang terjadi pada salah satu sektor transprotasi.

Namun, meskipun risikonya besar, pesawat sangat membantu mobilitas manusia. Coba bayangkan kalau saat ini tidak ada pesawat. Ke manapun pergi, hanya ada pilihan transportasi. Darat dan laut. Tidak masalah kalau Anda hanya bepergian sejauh puluhan kilometer. Tapi bagaimana kalau Anda harus melakukan perjalanan lintas benua? Apakah Anda tetap akan memilih perjalanan melalui laut dengan waktu tempuh berminggu-minggu, sementara Anda dikejar waktu?

Jika kita mendengar dan melihat begitu banyaknya kecelakaan, tidak ada jalan lain selain berhati-hati dan waspada saat memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Dengan begitu, setidaknya Anda memberikan yang terbaik untuk diri sendiri. Perkara apa yang akan terjadi nanti, biarkan Tuhan yang memutuskan. Lantas, apa saja yang perlu kita lakukan? Berikut tip yang bisa anda jalankan sebelum menggunakan jasa transportasi udara.

1.Rute tanpa transit

Kecelakaan pesawat terjadi akibat prosesi penerbangan yang melalui banyak tahap. Tahapan tersebut antara lain proses take off dan landing yang rentan dengan risiko kecelakaan. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah rute penerbangan yang langsung tanpa transit. Sehingga pesawat yang Anda tumpangi cukup melakukan take off dan landing sekali saja. Dengan begitu, kemungkinan kecelakaan karena proses perjalanan dapat diminimalisir.

2.Pilih pesawat dengan kapasitas penumpang lebih dari 30 orang

Mengapa demikian? Karena pada pesawat terbang dengan kapasitas penumpang di bawah 30 orang, rancangannya tidak diperlukan aturan keras serta urusan sertifikasi yang juga tidak terlalu ketat. Pesawat dengan kapasitas lebih dari 30 orang kerap disebut dengan pesawat berbadan besar. Pada pesawat yang berbadan besar, secara statistik memiliki sistem keamanan yang lebih baik jika suatu saat terjadi kecelakaan serius.

3.Perhatikan penempatan pintu darurat

Bagi Anda yang sering menggunakan jasa pesawat, bisa jadi instruksi preflight adalah informasi ulangan dan membosankan. Padahal apa yang disampaikan sangatlah penting bagi penumpang, seperti letak pintu darurat. Kalau tidak tahu letak pintu darurat, yakinlah 100 persen Anda akan kocar-kacir ketika harus evakuasi diri karena pesawat oleng. Oleh sebab itu, mulai sekarang perhatikanlah letak pintu darurat. Apakah berada di depan atau di belakang tempat duduk Anda? Kemudian, perkirakan berapa langkah jarak yang harus ditempuh? Jadi, Anda tidak akan kebingungan lagi kalau pilot menginstruksikan harus evakuasi diri.

4.Tenang dan selalu gunakan sabuk pengaman

Sebelum pesawat melakukan penerbangan, sebenarnya pihak bandara telah bekerja sama dengan bagian terkait dalam rangka pengaturan rute perjalanan. Tentunya, dengan dibantu data yang akurat, faktor yang mendukung seperti cuaca, ketinggian dan yang lainnya mutlak memiliki berpengaruh besar terhadap penerbangan.

Faktor tersebut sifatnya alamiah, sehingga konsistentinya tidak bisa diprediksi. Jangan heran kalau tiba-tiba langit menjadi mendung saat pesawat take off. Padahal, sebenarnya cerah tak berawan. Hal semacam inilah yang terkadang tak bisa diduga. Mungkin kalau kejadiannya masih di bandara jam penerbangan bisa di tunda.

Tapi kalau Anda sudah terlanjur di atas awan, mau bagaimana lagi? Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap tenang di tempat duduk dan sesedikit mungkin melakukan mobilitas. Jangan lupa gunakan sabuk pengaman agar ada perlindungan ekstra. Apalagi kalau pesawat mengalami pergolakan karena perubahan cuaca.

5.Bawa barang secukupnya

Barang-barang apa saja yang boleh masuk ke bagasi pesawat, semuanya sudah ada peraturannya. Itu semua bisa dilihat dalam tiket pesawat Anda. Jangan sesekali Anda memasukkan benda tajam ke pesawat atau benda-benda gas. Pisahkan barang yang akan ditaruh dibagasi atau yang akan dibawa sampai kabin pesawat.

6.No alkohol

Ehmm! Ini satu lagi yang sangat susah dihindari, apalagi kalau Anda adalah pecandu alkohol. Kenapa tak boleh ada alkohol saat Anda terbang? Tekanan udara atau atmospir di dalam kabin hampir sama dengan ketinggian Denver. Yang pasti, alkohol yang anda konsumsi akan mempengaruhi sampai pada tingkat yang lebih rendah. Hal tersebut akan membuat Anda mabuk berat. Kalau sudah begini, bukan tidak mungkin hal-hal negatif dari pengaruh alkohol bisa keluar. Termasuk mengamuk di dalam pesawat lantaran panik dan tertekan.

7.Tetap dalam kesadaran

Kondisi darurat menjadi keadaan yang sangat tidak diinginkan kala kita menggunakan jasa pesawat. Kalau itu terjadi, proses evakuasi haruslah dilakukan segera melalui pintu darurat. Nah, pada keadaan seperti itu banyak sekali orang yang hilang kesadaran dan yang ada rasa panik berlebihan. Ini sangatlah mungkin terjadi dalam keadaan yang serba tidak menentu. Semua ingin bergegas menyelamatkan diri. Tapi bukan begitu cara yang baik dan benar! Seharusnya saat keadaan darurat, Anda harus tetap dalam kesadaran. Sehingga Anda dapat mengambil keputusan dan mengikuti arahan kru pesawat.

source awal  :  disini om

Tinggalkan Strategi Tiket Pesawat Murah

Semua tentang aviasi diambil dari sini kalu mau tau spesifikasinya, cari ndiri, nie juga nyarinya susah, kwkwkwwkwk, alias silahkan gubang alias gabung and mmari berGEMBLUNGria banyak nyang bilang ngegemblung disini,

Investasi Industri Jasa Penerbangan
Sejumlah maskapai penerbangan nasional mulai berpikir untuk meninggalkan penerbangan murah yang penuh risiko. Mereka membutuhkan investasi tinggi, meremajakan pesawat.

Maraknya bisnis jasa penerbangan memicu perang tarif antarmaskapai. Sejumlah perusahaan penerbangan menggunakan strategi tiket murah (low cost carrier) untuk memenangkan pertempuran dalam menggaet penumpang.

Sejumlah efisiensi pun dilakukan para operator "burung besi" untuk mendukung penerbangan murah-meriah itu. Banyak maskapai yang berharap tetap meraih keuntungan dengan tawaran tiket murah dengan cara memangkas biaya konsumsi serta terbang dengan pesawat tua jenis Boeing 737-200.

Boeing 737-200, yang di sejumlah negara dilarang beroperasi, terbilang pesawat murah. Harga sewanya hanya USD 40-80 ribu (Rp 350-720 juta) per bulan. Bandingkan dengan Boeing 737-400 yang usianya relatif muda, harga sewanya bisa mencapai USD160 ribu (Rp 1,5 miliar) per bulan.

Tak sedikit pemain baru di bisnis penerbangan yang mencoba mengejar untung dengan pesawat supermurah itu. Padahal, mereka sangat potensial mengesampingkan faktor keselamatan dan kurang memperhatikan peraturan. Mulai pelanggaran jam terbang pilot, usia pesawat (maksimal 35 tahun), jam terbang pesawat (maksimal 70 ribu jam), mengudara dengan peralatan minim di bawah standar MEL (minimum equipment list), hingga rendahnya kualifikasi personel.

Situasi penerbangan nasional itu telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang tingkat kecelakaannya cukup tinggi. Persentase kecelakaan pesawat Indonesia 1,3 persen, jauh di atas ambang ideal 0,35 persen. Semester pertama 2006 saja, paling tidak terjadi 11 musibah pesawat (termasuk tergelincir).

Sejumlah operator mulai menyadari kesalahan itu. Beberapa maskapai tahun ini mulai bergerak untuk meremajakan pesawat-pesawatnya. Konsep low cost carrier yang dianggap ampuh dalam tiga tahun terakhir dinilai bukan primadona lagi.

Itu seperti yang dilakukan maskapai penerbangan Lion Air. Maskapai tersebut awalnya mengandalkan strategi low cost carrier (LCC). Mereka sukses bisa bertahan dan menjadi maskapai penerbangan terbesar kedua di Indonesia. "Kini strategi low cost carrier sudah ketinggalan zaman," papar Presdir Lion Air, Rusdi Kirana.

Menurut dia, tarif murah lambat laun akan ditinggalkan penumpang. Pengguna jasa penerbangan lebih memilih kenyamanan dan keamanan. Untuk itu, tahun ini Lion Air memilih berinvestasi dengan mendatangkan pesawat baru dan memperbaiki peningkatan sistem teknologi informasi.

Salah satunya rencana mendatangkan 60 pesawat Boeing 737-900ER yang peluncuran perdananya dilakukan di pabrik Boeing, Seattle, Amerika Serikat, 8 Agustus lalu. "Transaksi pembelian pesawat itu senilai USD 3,9 miliar," ungkapnya. Selain itu, mereka memperbaiki sistem teknologi informatika yang memudahkan penumpang, seperti mobile checking, Lion Passport, drive thru check in, Lion Credit Card, dan internet booking.

Presiden Direktur PT Adam Sky Connection Adam Adhitya Suherman mengatakan bahwa inti bisnis penerbangan adalah pelayanan yang maksimal. Jika penumpang merasa nyaman, aman, dan tarifnya terjangkau, mereka akan bertahan. Untuk itu, Adam Air berniat mengubah image sebagai maskapai penerbangan bernuansa muda sehingga penumpang merasa dilayani layaknya seorang artis.

Pria berusia 25 tahun itu mengaku telah mempersiapkan program-program perseroan guna meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Adam mengaku bersiap-siap membeli 30 pesawat Airbus tipe A320 dengan harga USD 70 juta per unit. Saat ini, pesawat Adam Air rata-rata berusia 10-15 tahun. "Saat ini, Adam Air mengoperasikan 23 pesawat tipe Boeing 737-200, 300, 400, dan 500." ungkapnya.

Perseroan juga berencana membeli sebuah pesawat simulator dari Amerika Serikat untuk latihan pilot. Selama ini, Adam Air harus menyewa simulator yang dimiliki Garuda Indonesia atau mengirim pilot-pilotnya ke Singapura atau Tiongkok jika sedang penuh. Investasi pembelian simulator itu mencapai USD 3 juta, termasuk ongkos kirim dan pasang.

Tahun depan diperkirakan simulator tersebut tiba. "Selain itu, Adam Air berencana membeli bangkai pesawat Boeing 737-300 untuk pelatihan pramugari dalam melayani penumpang," tegasnya.

Presdir Mandala Airlines Diono Nurjadin mengatakan, pihaknya berharap kecelakaan pesawat seperti di Medan tahun lalu tidak terulang lagi. Untuk itu, dia mendukung sepenuhnya tujuh butir rekomendasi KNKT untuk meningkatkan aspek keselamatan penumpang.

Manajemen Mandala terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan secara serius guna meminimalisasi risiko terjadinya hal-hal yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang. "Kami sangat mendukung dan mengapresiasi tinggi atas keluarnya rekomendasi KNKT," ujarnya.

Mandala, kata dia, telah memperbaiki standardisasi kemampuan sumber daya manusianya, terutama pilot dan kru pesawat, dengan melakukan benchmarking standardisasi pengoperasian secara internasional ke luar negeri. Setelah 51 persen saham Mandala dikuasai Cardig Internasional dan 49 persen dikuasai Indigo Partners LCC, Mandala berencana membeli 20 pesawat Airbus 320 dengan kapasitas 180 tempat duduk. Saat ini, Mandala mengoperasikan 13 pesawat, dua Boeing 737-400 dan sisanya Boeing 737-200.

Soal pemesanan pesawat itu, Direktur Komunikasi dan Hukum Mandala Air Alex Widjojo mengatakan bahwa tahun ini diharapkan datang empat unit Airbus. Tetapi, hingga sekarang pesawat belum juga terkirim karena ada masalah intern di manajemen industri pesawat yang bermarkas di Eropa itu.

Target pengadaan pesawat Mandala pada 2007 delapan pesawat dan 2008 delapan pesawat. "Manajemen masih menganggap nilai investasi ini rahasia sehingga belum bisa kami ungkapkan," jelasnya. (wir)

sumber: http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=255375

BAHAYA PONSEL MENYALA PADA SAAT BERADA DI PESAWAT

Semua tentang aviasi diambil dari sini kalu mau tau spesifikasinya, cari ndiri, nie juga nyarinya susah, kwkwkwwkwk, alias silahkan gubang alias gabung and mmari berGEMBLUNGria banyak nyang bilang ngegemblung disini,
Sebuah hasil studi Carnagie Mellon University yang didukung US Ferderal Aviation Administration, mengungkapkan larangan menggunakan telepon seluler masih dicemooh oleh sebagian besar penumpang.
Studi ini menuturkan, ponsel da peralatan elektronik lain seperti komputer, games console dan sebagainya adalah kontributor terbesar gangguan penerbangan dan ancaman keselamatan penumpang pesawat terbang. Sudah banyak kecelakaan terjadi akibat ponsel, hasil penelitian Aviation Safety Reporting System, Amerika Serikat menguatkannya.
Saat pesawat lepas landas, beberapa orang penumpang masih menyalakan ponselnya dan baru mematikan setelah ditegur awak pesawat. Saat pesawat mendarat dan pesawat belum benar-benar berhenti banyak penumpang yang sudah mengaktifkan ponselnya.
Ponsel antara lain menyebabkan melencengnya arah pesawat, tak terdengarya VHF Omnidirectional Reciever, serta terganggunya Horizontal Situation Indicator, sistem navigasi, frekuensi komunikasi, indikator bahan bakar dan sistem kemudi otomatis, itu ketika pesawat di angkasa.
Gangguan juga dapat terjadi saat pesawat lepas landas, misalnya kebisingan pada headset pilot dan co pilot dan terganggunya suara pada peralatan tersebut, menyulitkan pilot menerima instruksi menara pengawas.
Ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio, tetapi juga memancarkan radiasi tenaga listrik untuk menjangkau Base Transceiver Station (BTS). daya Jangkaunya cukup jauh.Hingga meskipun pesawat jauh berada di ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel mampu menjangkau daratan.
Gelombang elektromagnetik ponsel sering menggangu perangkat elektronik, ketika ponsel memperoleh nada panggil. Perangkat elektronik yang terpengaruh antara lain komputer dan perangkat audio video. Ini lantaran setiap perangkat bekerja pada frekuensi yang berbed. Fenomena ini tentu berbahaya pada pesawat terbangyang dipenuhi ribuan perangkat elektronik dari berbagai jenis.

Informasi Kecelakaan Pesawat kategori 1 diIndonesia

Semua tentang aviasi diambil dari sini kalu mau tau spesifikasinya, cari ndiri, nie juga nyarinya susah, kwkwkwwkwk, alias silahkan gubang alias gabung and mmari berGEMBLUNGria banyak nyang bilang ngegemblung disini,

Berikut list beberapa kecelakaan yang terjadi di Indonesia yang menyebabkan korban meninggal lebih dari 10 orang alias kecelakaan kategori 1, :
2009

02 Agustus 2009, Merpati Nusantara Airlines with registration number PK-NVC,
A Merpati Nusantara Airlines DHC-6 Twin Otter passenger plane was destroyed when it flew into the side of a mountain during a domestic flight from Jayapura (DJJ) to Oksibil Airport (OKL). Merpati Flight MZ9760D took off at 10:15 with an estimated time of arrival at Oksibil of 11:05. The pilots were operating under visual flight rules (VFR) procedures. This required them to remain clear of cloud. Ten minutes before impact the pilot in command mentioned climbing to 10,000 feet, and stated "if we cannot go visual I will turn left". The cockpit conversations did not exhibit any signs of stress or concern until two minutes before the impact, when the copilot mentioned haze and asked the captain if he could see. Fifty seconds before impact, the copilot expressed further concern and asked about the captain's intentions, and the captain said "climb, to the left". Forty-two seconds before impact the copilot asked if it was safe on the left.
The copilot became increasingly uncertain about the safety of the flight, specifically mentioning visibility and speed. From the recorded sounds, it is apparent that 13 seconds before impact, engine power was increased symmetrically to a high power setting. The Twin Otter struck the side of a mountain at an elevation of 9300 feet.
The wreckage was located August 4 with some difficulty because the ELT was unserviceable.

CAUSES: "The pilots did not maintain visual flight procedures when flying below lowest safe altitude, and the aircraft was flown into cloud in the vicinity of gap north west of Oksibil. The accident was consistent with controlled flight into terrain."

20 May 2009, Registration number A-1325 The Indonesian Air Force Hercules was on approach to Madiun-Iswahyudi Airport when it hit four houses before skidding into a rice field. It burst into flames on impact. Antara news agency reports that fifteen occupants survived the accident. Earlier reports indicated that the airplane carried 14 crew members and 98 passengers. Kompas.com reported a confirmed number of fatalties of 96. It's unclear if this figure includes two or three reported ground fatalities.

06 April 2009, The Indonesian Air Force Fokker F-27 registration number A-2703 was returning to Bandung (BDO) from a parachuting exercise. Six crew, an instructor and 17 special forces trainees were onboard the aircraft. On landing the airplane contacted a hangar near the runway 29 threshold. Sources in Indonesia reported to Kompas.com that there was a 20-knot crosswind at the time of the accident.


2008

26 Juni 2008, A CASA C-212 registration number A-2106 Aviocar military transport plane, operated by the Indonesian Air Force, was destroyed when it crashed into dense forest near Salak Mountain in West Java, Indonesia. None of the five crew members and thirteen passengers survived the accident.



2007

07 Maret 2007, Pesawat dengan registrasi PK-GZC milik maskapai Garuda Indonesia terbakar di Bandara International Adi Sutjipto ketika akan landing. Kejadian ini pastinya sangat memukul bagi pemerintahan Indonesia dan GA waktu itu. Pesawat Boeing 737-400 tersebut terbakar ketika landing dan mengakibatkan 21 orang kehilangan nyawanya. Saksi mata mengatakan api dipicu dari meledaknya ban depan saat mendarat sehingga menjalar ke badan pesawat. Dilaporkan pula bahwa badan pesawat terbelah memanjang dari bagian kabin hingga ekor pesawat, sementara salah satu sayap pesawat pecah dan terbelah

01 Januari 2007, Pesawat milik maskapai Adam Air hilang di atar perairan makasar, Pesawat Boeing 737-400 dengan registrasi PK-KKW ini jatuh ke dalam perairan dalam Majene, ketika terbang dari Surabaya menuju Manado. Seluruh penumpang dan kru dinyatakan meninggal, total semuanya yang meninggal adalah 108 orang. Penyebab kecelakaan seperti yang diumumkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.

2005

05 September 2005, Pesawat boeing 737-200 dengan registrasi PK-RIM milik maskapai Indonesia Mandala Jatuh di bandara Polonia Medan, setelah gagal take off. Korban Berdasarkan beberapa sumber 100 orang ditambah 44 orang penduduk setempat. Kecelakaan terjadi pada sekitar pukul 09.40 WIB saat pesawat sedang lepas landas. Pesawat tersebut lepas landas dalam posisi yang tidak sempurna dan lalu menabrak tiang listrik sebelum jatuh ke jalan dan menimpa rumah warga yang terletak hanya sekitar 100 meter dari bandara.

2004

30 November 2004, pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo di Solo dan menewaskan 26 orang. Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta dengan tujuan Surabaya (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB sambil membawa 146 penumpang. Menurut penuturan salah seorang penumpang, cuaca pada saat keberangkatan sudah buruk karena adanya hujan besar disertai petir. Saat pendaratan pada sekitar pukul 18.15 WIB, menurutnya, pesawat terasa seperti tidak dapat dihentikan dan akhirnya masuk ke sawah di bandara sebelum akhirnya berhenti di dekat kuburan.

Berdasarkan hasil investigasi penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air atau peristiwa yang dikenal sebagai hydroplanning sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan.

1997

19 Desember 1997, SilkAir Penerbangan 185 adalah layanan penerbangan komersial rutin maskapai penerbangan SilkAir dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia ke Bandara Changi, Singapura. Pada tanggal 19 Desember 1997, sekitar pukul 16:13 WIB, pesawat Boeing 737-300 yang melayani rute ini mengalami kecelakaan jatuh di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Seluruh 104 orang yang ada di dalamnya (97 penumpang dan 7 awak kabin) tewas, termasuk pilot Tsu Way Ming dan kopilot Duncan Ward. Penyebab masih dalam perdebatan.

26 September 1997, Garuda Indonesia Penerbangan GA 152 adalah sebuah pesawat Airbus A300-B4 yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia saat hendak mendarat di Bandara Polonia Medan pada 26 September 1997. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 222 orang dan 12 awak dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Indonesia. Saat terjadinya peristiwa tersebut, kota Medan sedang diselimuti asap tebal dari kebakaran hutan. Ketebalan asap menyebabkan jangkauan pandang pilot sangat terbatas dan cuma mengandalkan tuntunan dari menara kontrol Polonia, namun kesalahmengertian komunikasi antara menara kontrol dengan pilot menyebabkan pesawat mengambil arah yang salah dan menabrak tebing gunung.

17 Juli 1997, Pesawat Fokker F-27 Friendship 600 dengan registrasi PK-YPM milik Trigana Air Service, opf. Sempati Air mengalami kecelakaan di Bandung dengan korban Jiwa sebanyak 28 orang. Detil tentang kejadian ini saya belum dapat sumbernya.

1993

01 Juli 1993, Pesawat Fokker F-28 Fellowship 3000 dengan registrasi PK-GFU milik Merpati Nusantara mengalami kecelakaan dengan jumlah korban 41 orang. Pesawat ini mengalami kecelakaan di Sorong.