Hokay, kembali lagi dengan postingan baru, kali ini mau membahas tentang rating Uber. Yap, Rating. semua platform "ride sharing" pasti ada sistem rating alias penilaian. Hanya bedanya, rating uber bukan berlaku untuk driver, tetapi juga berlaku untuk passenger. Disini yang menurut saya hal yang sangat baik untuk sistem ini, karena penilaian belaku untuk penumpang, sehingga kita sebagai driver bisa lebih nyaman dalam menerima Pax tersebut.
Kelemahan dari sistem rating di setiap platofm adalah hampir semua Pax menilai seperti ini (pengalaman pribadi juga karena selain jadi driver, "terkadang"/ lebih sering menjadi Pax >.<)
- ✫✫✫✫✫ bagus
- ✫✫✫✫ ya lumayan
- ✫✫✫ jelek
- ✫✫ parah
- ✫ bangsat (wkwkwkwkw)
Sehingga adanya pergeseran paradigma (hanjay) tentang rating, sampai platform ride sharing (kita sebut saya gojek dan grab wkwkwk) bisa menghukum driver (fyi, hukuman di Gojek berupa hal hal yang masih dalam seperti, tidak bisa aktif selama waktu tertentu, hingga terputus mitra. Nah kalau Grab, hukuman berupa kode etik (sampe ada potongan penghasilan yang tersimpan dalam rekening akun, hingga putus mitra, hal ini yang saya tidak sukai dari sistem GRAB, yang nanti akan saya ceritakan di lain waktu. no offence grab) apabila mendapat rating 5/4 kebawah, padahal seharusnya penilaiannya berupa
- ✫✫✫✫✫ Sangat bagus
- ✫✫✫✫ Bagus
- ✫✫✫ hokelah
- ✫✫ ngaco
- ✫ jelek
Balik lagi ke sistem rating penumpang, karena sebenernya yang mau dibahas itu yang ini 😀. Hampir sama dengan rating driver, rating penumpang bisa dilakukan saat menyelesaikan suatu perjalanan. Kelemahannya?? you know la, its indonesia :P. kalau rating driver penilaian seperti diatas, rating penumpang lebih kek gini (ini hanya mewakili yang salah wkwkwkwk)
- ✫✫✫✫✫ Baik dan Ngasih tip :P
- ✫✫✫✫ baik ga ngasih tip (biasanya pake kartu kredit)
- ✫✫✫ Apaan si penumpang
- ✫✫ nyusahin
- ✫ nyusahin, rese, ga ngasih tip lagi wkwkwkwkwk
Padahal kalau saya
- ✫✫✫✫✫ Baik dan Ngasih tip :P, make kartu kredit tapi ga ribet
- ✫✫✫✫ baik, tapi titik penjemputannnya nyusahin (titik penjemputan berbeda dengan tempat penjemputan)
- ✫✫✫ ngeselin, pembayaran baik
- ✫✫ banyak tingkah, berisik
- ✫ nyusahin, rese, ga ngasih tip lagi wkwkwkwkwk
AKHIRNYA, terjadi perubahan paradigma (hanjay, keluar lagi) dari pengemudi uber dengan scale seperti ini >.<
- 4 - 5 : ambil bray, aman, kata yang lain ngasih tip nih
- 3 - 4 : ambil ga yah, ratingnya dibawah 4 nih (semoga karena CC deh)
- 2 - 3 : fear factor 😸
- 0 - 2 : INI APA APAAN KOK MASIH BISA MAKE UBER WKWKWK
Kisahnya, ini yang ditunggu tunggu, pertama kali saya mendapat Pax dengan rating 3.3 (yap, scalenya udah masuk danger zone T_T), saya berpikiran bahwa mungkin ini ada masalah karena pembayaran menggunakan CC.
Kala itu hari minggu masih pagi, baru saja mengantarkan Pax dari deket rumah sampai ke tzu chi daerah PIK. munculah bunyi "tulit tulit" itu. Rating Pax terlihat 3.3 >.<. okey, konfirmasi penjemputan dan langsung OTW bouse. Sampailah waktu itu penjemputan di pasar (mmmmmmm, lupa pokoknya dari pintu tol PIK lurus terus sampai melewati RS PIK dan PIK avenue). Saat mendekati titik penjemputan keluar notifikasi dari uber bahwa penumpang ini akan melakukan pembayaran CASH (shieeeeeeeetttttttt, pembayaran cash tapi rating sampe 3.3, suram ini sih) konfrimasi lagi dong, driver nan ganteng ini sudah sampai >.<. Yap, ternyata masih nunggu (kadang suka sedih kalau jadi ngerasain rasanya jadi supir wkwk). passenger spotted, buka jendela, dadah dadah deh wk. Singkat cerita masuk lah ini orang bertiga dengan belanjaan bahan mentah. DISINILAH MUNCUL NERAKA DUNIA T_T.
Setelah masuk ke dalam mobil yang dilakukan oleh Pax ini duduk bersila (sumpah saya sangat jijik dengan penumpang yang naro kakinya di kursi mobil bukan di lantai), membuka jendela dan ngerokok kemudian tangan dikeluarkan dari jendela dengan bertumpu kaca jendela. Yap, merokok kemudian AC dipindahkan ke maximal. Rasanya?? itu mood swing dari slow sampe mendekati titik didih. karena walau pake AC yang saya takutkan justru asap rokok dan debu dari luar masuk ke dalam mobil T_T.
Kedua, hal yang menurut saya ngeselin tuh kalau sudah mengatur ngatur jalur perjalanan namun penjelasan tidak jelas (dia entis cina, dan sangat buruk dalam berbahasa indonesia, no offence, karena kalau boleh jujur, saya sendiri lebih suka dengan Pax etnis ini dibanding yang lain karena lebih sering mereka memanusiakan driver, seperti penjemputan yang sesuai, langsung menelpon driver, siap sebelum driver datang, tidak ribet dalam penentuan jalan ke tujuan,dan sometimes tipnya wow). awalnya dia hanya meminta untuk tidak lewat tol (tujuan ke ancol). Arah yang ditunjukan selalu berlawan dengan GPS kesayangan saya (WAZE), hingga sampai di satu tempat tertentu dan dia minta berhenti.YOSH, berhenti.
Ketiga, wkwkwkwkwk, penderitaan ga selesai sampai disitu T_T, dia minta nunggu untuk beli makanan wkwkwkwk, nunggunya??? 1 jam broh (fyi, sistem pembayaran uber menggunakan sistem argo, jadi harga awal hanya sebagai prediksi yang sewaktu waktu bisa berubah karena keadaan). Masalahnya adalah saya nguber bukan hanya ngejar penumpang, tapi juga ngejar kuota untuk bonus. Kebayang kan ga ngapa ngapain 1 jam. walau suhu mobil sudah diturunkan sampai dingin, entah kenapa saat itu didalam hati terasa panas wkwkwkwkwkw.
Satu jam pun berlalu, kita melanjutkan perjalanan kek ancol (suatu apartemen), sampailah disana, masuk kemudian ke parkiran dan pax minta berhenti di jalanan parkiran sampai satpam datang menegur saya. Tau berapa bayarannya? 32 ribu dengan diskon 15 ribu (saya ga terlalu ambil pusing dengan promosi), dan dia CUMA bayar 17 ribu, yap Uang pas 17 ribu. Karena udah parah banget, sebelum saya rugi lebih lanjut saya tanyakan uang parkiran, dia bilang gratis kalau ga lama. DAMN, RATING SATU
NGAMBEK, TRUS SAYA PULANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar